Bagaimana Kami Beroperasi

Saat ini PT Freeport Indonesia (PTFI) menerapkan teknik penambangan bawah tanah. Bijih hasil penambangan kemudian diangkut ke pabrik pengolahan untuk dihancurkan menjadi pasir yang sangat halus.

Selanjutnya diikuti dengan proses pengapungan menggunakan reagent, bahan yang berbasis alkohol dan kapur, untuk memisahkan konsentrat yang mengandung mineral tembaga, emas dan perak. Sisa dari pasir yang tidak memiliki nilai ekonomi (tailing) dialirkan melalui sungai menuju daerah pengendapan di dataran rendah.

Konsentrat dalam bentuk bubur disalurkan dari pabrik pengolahan menuju pabrik pengeringan di pelabuhan Amamapare, melalui pipa sepanjang 110 km. Setelah dikeringkan, konsentrat yang merupakan produk akhir PTFI ini kemudian dikirim ke pabrik-pabrik pemurnian.

Kegiatan penambangan dan pengolahan

*Klik gambar untuk lihat detail  

Penambangan: meliputi kegiatan pengeboran dan peledakan, pengisian dan pengangkutan muatan, dan penghancuran, menghasilkan Bijih tembaga.

Pengolahan: meliputi kegiatan penggerusan, pengapungan, dan pengeringan, menghasilkan Konsentrat tembaga, dimana pembeli membayar atas kandungan tembaga, emas dan perak.

Konsentrat tembaga merupakan produk akhir PTFI dengan nilai tambah mencapai 95%.

Kegiatan Pemurnian di Gresik – Jawa Timur
  • Pemurnian meliputi kegiatan smelting dan refining, menghasikan Katoda Tembaga
  • Pemurnian dilakukan di PT Smelting, Gresik, yang didirikan dan dioperasikan bersama oleh PTFI & Mitsubishi sejak tahun 1997.
  • Menampung 40-50% dari produksi PTFI
  • Guna mendukung kebijakan hilirisasi, PTFI sedang dalam proses ekspansi atau tambahan pembangunan Smelter baru dengan nilai investasi mencapai 45 Triliun Rupiah.
  • Smelter PT Freeport Indonesia dirancang untuk memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga terbesar di dunia. Hasil pengolahan smelter ini  akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting Gresik. 
  • Dengan desain single-line terbesar di dunia, Smelter PT Freeport Indonesia memiliki fasilitas utama pabrik peleburan tembaga dengan unit pemurnian logam mulia, serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa Unit Asam Sulfat dan Unit Desalinasi. 
  • Menggunakan teknologi "Converting Smelter and Double Flash Smelting", Smelter PT Freeport Indonesia akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton per tahun dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun. 
  • Smelter PT Freeport Indonesia dilengkapi fasilitas Pemurnian Logam Mulia, yang dilengkapi teknologi hydrometallurgy, sehingga mampu mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas, perak dan turunan logam mulia lainnya. 
  • Dalam komitmen kuat untuk mencapai zero waste smelter, PT  Freeport Indonesia telah mengintegrasikan sejumlah teknologi pengolahan limbah  yang mampu menghasilkan ragam produk olahan baru dan bernilai tambah.

Kegiatan Pemurnian di Gresik – Jawa Timur