Lestarikan Warisan Adat menuju Peradaban yang Luhur

27 June 2016

Partisipasi PTFI dalam Festival Danau Sentani 2016

 

Terpaan sinar matahari membuat permukaan air danau tampak berkilau. Bukit-bukit hijau yang menjulang di sebagian besar tepian danau dengan latar langit biru yang cerah menambah pesona danau terbesar di Papua ini. Sekalipun panas terik menerpa, ribuan orang berbondong memadati Dermaga Khalkote, Kampung Harapan untuk mengunjungi hajat tahunan terbesar di Danau Sentani. Tahun ini, Festival Danau Sentani, sebuah gelaran budaya terbesar di Kabupaten Jayapura yang memasuki tahun penyelenggaraan ke-9, kembali diselenggarakan di Dermaga Khalkote, Kampung Harapan, Danau Sentani, pada 19-23 Juni 2016.
Festival Danau Sentani merupakan gelaran budaya yang menampilkan beragam kekayaan budaya Papua, mulai dari tari-tarian tradisional yang semarak dan mempesona, kerajinan-kerajinan seni tradisional yang indah dan menawan, hingga kuliner khas Papua yang sayang untuk dilewatkan.
Tari-tarian adat yang indah menjadi suguhan utama yang paling dinanti oleh para pengunjung FDS. Tidak hanya tari-tarian yang berasal dari suku-suku di sekitar Danau Sentani dan Kabupaten Jayapura, penampilan tarian adat dari daerah-daerah lain di Papua dan Papua Barat pun turut mewarnai kemeriahan FDS IX.

 

Festival yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura selama 5 hari ini diharapkan menjadi lokomotif yang tidak hanya menarik perhatian dunia atas budaya, kekayaan, keanekaragaman dan persaudaraan di Tanah Papua, namun gelaran tahunan ini diharapkan juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat tanpa melepaskan keluhuran jati diri budaya asli.
PT Freeport Indonesia kembali mendukung pelaksanaan Festival Danau Sentani tahun ini. Pada gelaran FDS IX 2016, PTFI berpartisipasi dengan menampilkan stan kebudayaan Suku Kamoro serta menampilkan persembahan tarian tradisional Suku Kamoro yang mengundang decak kagum para pengunjung yang menyaksikan gerakan tarian yang begitu enerjik dan meriah. Banyak pengunjung yang antusias untuk mengenal lebih jauh budaya Suku Kamoro, termasuk Bupati Kabupaten Jayapura, Bapak Mathius Awoitauw yang secara khusus mengunjungi stan milik PTFI.

 

Dari sekian banyak penampilan tarian yang ditampilkan, yang paling menarik dan ditunggu adalah penampilan tari kolosal Isosolo. Sebuah persembahan tarian adat khas suku di Sentani yang ditampilkan di atas perahu. Tradisi yang dilestarikan dengan baik ini bertujuan memberikan penghormatan kepada ondoafi atau kepala adat di Sentani. Masyarakat dari berbagai desa di tepian Danau Sentani membawa hasil bumi terbaik mereka dengan perahu yang berhias semarak sambil menari dan menyanyi dengan riang gembira di atas perahu.
Peradaban yang luhur adalah peradaban yang mengagungkan dan melestarikan warisan leluhur dengan bijak. PTFI memiliki tujuan untuk memaksimalkan kontribusi kepada kebudayaan, terutama kebudayaan adat Papua dengan cara melestarikan dan terus mempopulerkan warisan luhur budaya asli masyarakat kepada dunia. Melalui Festival Danau Sentani, PTFI bermitra dengan pemerintah dan masyarakat Papua mewujudkan komitmen kebaikan pelestarian budaya asli Papua. (Miko Sularso)

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 2
05 May 2017

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), sebuah lem...

20 July 2017

PT Freeport Indonesia menggandeng pemerintah daerah setempat membuat k...