Bekerja Menuju Mimika Bebas Malaria

15 February 2016

 

Dengan mengusung sebuah moto "Berinvestasi Mengalahkan Malaria." Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, LPMAK, dan Community Health Development (CHD) bekerjasama bahu membahu memberantas Malaria di Kabupaten Mimika dengan mendirikan Pusat Pengendalian Malaria (Malaria Centre) untuk mencapai tujuan Mimika Bebas Malaria 2026.

Mewakili Kepala Dinas Kesehatan, Saiful Taqin menjelaskan bahwa sejak dijalankannya program pemberantasan malaria kerjasama antara Dinas Kesehatan, CHD dan LPMAK pada 2013 lalu, jumlah penderita malaria di kota Timika dan sekitarnya menurun drastis dan ini merupakan sebuah prestasi yang patut di apresiasi.

Saiful juga mengatakan, untuk mencapai eliminasi malaria di Kabupaten Mimika diperlukan rencana atau tahapan program pemberantasan malaria agar pelaksanaan kegiatannya dapat berjalan berkesinambungan, bersinergi terarah, terkoordinir dan melibatkan peran serta masyarakat.

Penanganan malaria dilakukan secara komprehensif, dari deteksi dini, tindakan pencegahan  hingga pengobatan, pemantauan dan membangun drainase yang tepat, sanitasi dan melakukan pengelolaan lingkungan untuk mencegah kemungkinan berkembangnya larva nyamuk. "Tidak boleh ada genangan air yang memungkinkan larva untuk berkembang biak, drainase yang tepat yang memungkinkan air mengalir bebas dapat secara efektif mencegah larva berkembang biak dan dengan demikian, dapat mengurangi kasus malaria”. kata Saiful.

Menurut Manager Community Health Development PTFI Kerry Yarangga, Pusat Pengendalian Malaria yang telah dijalankan bersama ini merupakan salah satu upaya strategis didalam menurunkan angka Malaria di Mimika. Disadari bahwa karyawan PTFI dan masyarakat sekitar yang terbebas dari malaria akan meningkatkan produktifitas perusahaan, karyawan, dan masyarakat itu sendiri. ”PTFI melalui CHD selalu mendukung upaya pemerintah didalam mensejahterakan masyarakat khususnya melalui program kesehatan.” kata Kerry.

 

Kegiatan terpadu

Melalui Pusat Pengendalian Malaria, terbentuklah sebuah tim pengendalian malaria yang beranggotakan perwakilan dari tiga instansi yaitu dari Dinas Kesehatan, LPMAK dan CHD. Adapun kegiatan terpadu yang dilakukan dengan membagikan kelambu berinsektisida tahan lama; melakukan kontrol penyebaran vektor nyamuk melalui penyemprotan dan kebersihan drainase, deteksi aktif dan pengobatan melalui pemeriksaan darah dari pintu ke pintu, dan pendidikan tentang kesehatan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari CHD, Target IRS (Indoor Residual Spraying) untuk area TMCP (Timika Malaria Center Program) 2015 -> 94,6%. Pencapaian rumah yang sudah dilakukan penyemprotan anti malaria adalah sebagai berikut; 2013 sebanyak 12.121 rumah (selama 10 bulan pada awal  program, 2014 sebanyak 23.481 rumah, 2015 sebanyak 25.215 rumah.

Program pemasangan Kelambu bagi rumah-rumah penduduk, sebanyak 62.763 kelambu telah dibagikan dan terpasang. (Kelambu bantuan dari NGO Global Fund). Penyuluhan kepada individu untuk pencegahan malaria ditahun 2015 telah dilakukan sebanyak 23.030 orang

Pencapaian signifikan dari program ini adalah total kasus malaria selama tahun 2013 s.d 2015 pada semua data malaria yang masuk dan dianalisa yaitu dari RSMM, RSUD, Klinik CHD, PKM Timika Puskesmas adalah pencapaian penurunan kasus malaria hingga 66.3%.

Penderita malaria di kalangan karyawan, data dari rumah sakit Tembagapura, rumah sakit Waa-Banti, dan Klinik ISOS, turun sebanyak 60.6% kasus.

Memasuki tahun 2016, tantangan Pusat Pengendalian Malaria akan lebih rumit lagi karena bertepatan memasuki musim penghujan, banyak tempat yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk, sehingga diperlukan kesadaran yang tinggi dari setiap individu masyarakat yang tinggal di Timika. Sebanyak 18.000 kelambu akan kembali dibagikan dan dipasang kerumah-rumah warga terutama didaerah yang berada diluar program yaitu daerah pesisir pantai selatan Mimika hingga desa desa terluar.

Keberlangsungan program Pusat Pengendalian Malaria ini menjadi pilot projek Nasional untuk kolaborasi penanganan malaria. (Hendrikus)

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 2
05 May 2017

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), sebuah lem...

20 July 2017

PT Freeport Indonesia menggandeng pemerintah daerah setempat membuat k...