Jelaskan grand design dan road map Good Mining Practice dari PTFI?

PTFI telah mengimplementasikan Good Mining Practice dalam melakukan penambangan dimana PTFI mengadopsi ke tujuh aspek dari good mining practice yaitu: penerapan teknologi penambangan yang tepat, peduli lingkungan, peduli K3, penerapan prinsip konservasi, punya nilai tambah pengembangan wilayah dan masyarakat sekitar, optimalisasi pemanfaatan logam dan mineral bagi masyarakat, dan standarisasi pertambangan.

Apa pandangan Anda terhadap dampak lingkungan yang merupakan imbas dari kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PTFI di Papua? Banyak pihak mengatakan bahwa tailing atau SIRSAT (Pasir Sisa Tambang) Anda merusak lahan sekitar.
  • Kami menyadari adanya resiko dari megoperasikan tambang, termasuk pencemaran lingkungan dari SIRSAT. Hal ini menjadi salah satu prioritas kami dan karenanya kami berpedoman pada praktek Good Corporate Governance seperti yang dijelaskan oleh ICMM, EITI, GRI.
  • ICMM (International Council on Mining and Metals) – 10 prinsip kerangka pembangunan berkelanjutan
  • EITI – mendukung Inisiatif Transparansi Industri Ekstraktif dengan melaporkan semua pendapatan dan pembayaran
  • GRI (Global Reporting Initiative) – melaporkan implementasi pembangunan berkelanjutan dalam GRI dan format-format lainnya
  • Praktek-praktek ini meminimalisasi dampak operasi kami terhadap lingkungan.
  • Kami juga memiliki program rehabilitasi yang lengkap untuk berbagai area dimana SIRSAT sudah di dalam kondisi stabil.
  • Kami memulihkan dan merehabilitasi tanah tersebut agar dapat dijadikan lahan pertanian yang produktif dimana penduduk setempat dapat beternak dan bertani berbagai macam tanaman seperti (nanas, sagu, tebu, pisang dan ubi).
Apa yang anda maksud dengan “meminimalisasi” dampak kegiatan operasi penambangan pada lingkungan?

Pengelolaan SIRSAT, dilaksanakan sesuai dengan AMDAL yang telah disetujui oleh Pemerintah Indonesia setelah dilakukan sejumlah besar kajian teknis. Pengelolaan SIRSAT ini juga dievaluasi melalui audit-audit independen oleh pakar dengan reputasi internasional. Pakar-pakar tersebut sudah memberikan penilaian penuh terhadap cara kami mengelola SIRSAT. Kami memiliki program rehabilitasi yang lengkap untuk berbagai area dimana SIRSAT sudah di dalam kondisi stabil. Kami memulihkan dan merehabilitasi tanah tersebut agar dapat dijadikan lahan pertanian yang produktif dimana penduduk setempat dapat beternak dan bertani berbagai macam tanaman seperti (nanas, sagu, tebu, pisang dan ubi). Kami mendokumentasikan keanekaragaman hayati yang ada di Papua, dibukukan dan didistribusikan gratis ke pihak-pihak yang dapat memperoleh manfaat dari buku tersebut.

Contoh lainnya adalah kerja sama kami dengan UNIPA, LIPI, untuk melakukan riset keanekaragaman hayati.

  • UNIPA: penelitian tentang bibit ikan dan kepiting yang hidup di lokasi SIRSAT; penelitian tentang keanekaragaman hayati, termasuk di dalamnya moncong labi-labi yang tumbuh subur di lokasi SIRSAT.
  • LIPI: penelitian tentang penambang ilegal dan konsekuensinya terhadap lingkungan.
  • PTFI menyadari dan punya perhatian terhadap dampak terhadap lingkungan.
  • Kami bekerjasama dengan Pemerintah dan para pakar untuk meminimalisasikan dampak yang tidak dapat dihindari dari aktivitas menambang.
Apa benar tailing/SIRSAT PTFI masuk kategori B3?
  • Hal ini tidak benar.
  • Tiga laboratorium independen (Inch Cape Testing Services – AS, Cresent Technology Inc – AS, Corelab – Indonesia) menunjukkan bahwa SIRSAT PTFI telah lulus uji test TCLP dan LD50—ujian limbah berbahaya sesuai PP18/1999 jo PP 85/1999.
  • Hasil-hasil tersebut telah tersedia dan telah diperlihatkan dalam banyak pertemuan dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Apa benar ada kandungan uranium di tambang PTFI?

Sama sekali tidak benar. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Republik Indonesia telah mengeluarkan pernyataan publik bahwa tidak ditemukan kandungan uranium yang signifikan di wilayah kerja PTFI.

Apakah PTFI menggunakan merkuri dalam proses penambangannya?
  • Tidak, PTFI sama sekali tidak menggunakan merkuri dalam proses penambangan.
  • Kami tidak menggunakan merkuri karena dampaknya yang berbahaya terhadap manusia dan lingkungan.
  • Kami menggunakan metoda pengolahan bijih menjadi konsentrat.
  • Sisa dari konsentrat tersebutlah yang kami sebut SIRSAT yang merupakan pasir sisa tambang (SIRSAT) yang tidak beracun.
Jelaskan upaya-upaya yang akan dan atau telah dilakukan dalam pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi pencegahan, penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup. Dan berapa alokasi anggaran yang dipersiapkan untuk itu.
  • Dampak penting kegiatan PTFI adalah overburden (batuan penutup), SIRSAT dan sosial. Oleh sebab itu pengelolaan utama lingkungan hidup PTFI difokuskan kepada tiga hal tersebut. Pengelolaan overburden terpusat kepada bagaimana membuat timbunan yang stabil secara geoteknik pada tapak yang tersedia. Upaya pencegahan air asam dilakukan dengan mencampurkan overburden yang berupa batu kapur dengan overburden yang berpotensi menghasilkan asam dengan proporsi yang cukup. Air asam yang terbentuk dikumpulkan dan dinetralkan dengan kapur. Air hasil penetralan didaur-ulang dan dipakai kembali di pabrik pengolahan bijih. Untuk meminimumkan dampak, SIRSAT dialirkan ke dataran rendah dan diendapkan di antara dua tanggul. Segera setelah memungkinkan, endapan SIRSAT dihijaukan kembali.  
  • Daerah Tanggul Ganda seluas 600 hektar lebih telah dihijaukan kembali baik secara reklamasi maupun suksesi alami untuk mendemonstrasikan bahwa daerah pengendapan SIRSAT dapat dipulihkan fungsinya dalam waktu yang tidak terlalu lama (<15 tahun).  PTFI mempunyai berbagai program sosial di bidang kesehatan, pendidikan, sarana-prasarana, ekonomi, budaya dan sebagainya. Program-program tersebut dirancang agar pada akhir masa tambang diharapkan masyarakat Mimika telah menjadi masyarakat yang mandiri tanpa tergantung sektor pertambangan.
  • PTFI setiap tahunnya mengalokasikan dana untuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Pada tahun 2009 jumlah dana aktual untuk kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan sebesar US$ 57,3 juta sedangkan pada tahun 2010  dana yang dialokasikan sebesar US$ 63,3 juta.
Apakah betul bahwa kini aliran tailing/SIRSAT PTFI sudah masuk ke area pantai?

Sistem pengangkutan dan pengendapan tailing/SIRSAT melalui sungai memang merupakan sistem yang telah mengikuti praktik terbaik internasional dan disetujui oleh pemerintah Indonesia setelah dilakukan sejumlah besar kajian teknis dan proses peninjauan. Sistem pengelolaan SIRSAT mencakup pemanfaatan sungai dengan aliran cepat (Aghawagon dan Otomona) yang berawal dari dekat pabrik pengolahan bijih di sebuah lembah terjal pada ketinggian sekitar 2,800 meter, untuk mengangkut bahan batuan keluar dari dataran tinggi menuju daerah endapan SIRSAT yang sudah disetujui pemerintah, yaitu diantaranya adalah di dataran rendah wilayah proyek PTFI, muara, dan pantai Arafura.

Apa rencana PTFI dalam memberikan kontribusi terhadap MP3EI, khususnya Koridor 6 (Maluku, Papua dan Papua Barat)?
  • Salah satu hal yang akan kami lakukan terkait dengan kontribusi terhadap MP3EI adalah dengan mememulai proyek perluasan tambang PTFI di Papua. Proyek ini akan menyerap 27, 5% dari total nilai ground breaking Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2013 senilai Rp545 triliun. Selain itu, proyek bernilai Rp150 triliun ini dikatakan sebagai ground breaking terbesar untuk tahun ini.
  • Selain hal tersebut, PTFI telah mengajukan megaproyek kegiatan tambang bawah tanah sebagai salah satu proyek unggulan jangka panjang di Propinsi Papua sampai dengan 2041 dengan biaya investasi mencapai 18,5 miliar dolar AS atau setara dengan 10% dari total investasi proyek MP3EI.
  • Sebagai tambahan, PTFI juga saat ini tengah mendukung pemerintah Provinsi Papua dalam beberapa program pengembangan daerah, antara lain melalui proyek pabrik pengepakan semen dan pembangkit listrik tenaga air Urumuka, yang keduanya akan berada di Kabupaten Mimika.

Berapakah jumlah pembayaran yang diberikan kepada polisi dan TNI di tahun 2011? Kepada siapakah uang ini dibayarkan dan berapa jumlahnya

Kami sudah melaporkan angka-angka berikut ini:

  • Tahun 2009, dukungan PTFI mencapai 10 juta dolar AS
  • Untuk tahun 2010 dan 2011, masing-masing sebesar 14 juta dolar AS.
  • Dukungan yang kami berikan merupakan kewajiban kami yang tertuang dalam Kontrak Karya tentang Prinsip-Prinsip Sukarela mengenai Keamanan dan Hak Asasi Manusia.
  • Sebagian besar dukungan tersebut berbentuk makanan, fasilitas dan layanan kesehatan, akomodasi serta transportasi darat dan udara.
  • Kami juga melakukan ini untuk memastikan keselamatan dan keamanan para karyawan dan keluarga yang merupakan prioritas utama kami.
  • Untuk tahun 2012 dukungan terhadap kepolisian meliputi: dukungan keuangan US$ 2,2 juta meliputi tunjangan sukarela personil dan administrasi, serta dukungan natura yang berupa makanan, akomodasi, transportasi (udara dan darat), fasilitas komunikasi, perlengkapan, pengobatan, serta rekreasi dan moral mencapai US$ 13,6 juta.dukungan natura yang berupa makanan, akomodasi, transportasi (udara dan darat), fasilitas komunikasi, perlengkapan, pengobatan, serta rekreasi dan moral mencapai US$ 13,6 juta.
Apa target dari kegiatan community development PTFI? Apakah kegiatan-kegiatan community development yang dilakukan selama ini sudah mencapai target yang diinginkan?
  • Semua pengertian tentang program pengembangan masyarakat kami harus didahului oleh pengertian tentang sejarah Papua.
  • Pertama kali PTFI beroperasi pada tahun 1967, masyarakat Papua masih langka memiliki infrastruktur, jumlah sekolah dan fasilitas kesehatan yang sangat terbatas.
  • Pada saat itu, masyarakat di sana memiliki tingkat baca-tulis yang sangat rendah, rentan terhadap wabah penyakit seperti malaria, dan hidup dalam kemiskinan.
  • Lokasi yang terpencil dan medan yang sulit ditempuh membuat situasi semakin kurang kondusif.
  • Program pengembangan masyarakat kami difokuskan untuk membantu masyarakat setempat untuk membangun program ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan kemampuan baca-tulis, memberikan pelatihan-pelatihan kejuruan, dan mengadakan program kesehatan yang memadai.
  • Ini merupakan komitmen yang sudah kami ambil, bukan hanya secara moral tetapi juga secara finansial.
Apa contoh-contoh konkret yang didapatkan oleh masyarakat sekitar dari program PTFI?
  • Merujuk pada studi LPEM-UI pada tahun 2012, PTFI berkontribusi sebesar 95% dari PDRB Mimika dan 45% dari PDRB Propinsi Papua.
  • Hingga tahun 2012, total investasi PTFI dalam bentuk infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, bandara, listrik, dsb, mencapai 8,5 juta USD.
  • Selain itu, dalam kurun waktu 1996-2012, total Dana Kemitraan PTFI yang diperuntukkan bagi pengembangan  masyarakat lokal sebesar 550 juta USD.
  • Selain Program Dana Kemitraan, PTFI juga memiliki program Dana Operasional yang mencakup program kesehatan (melalui Public Health & Malaria Control/PHMC), pendampingan usaha kecil dan menengah, pengembangan masyarakat berbasis desa, dan dukungan bagi pengembangan infrastruktur desa.
  • Program Dana Operasional juga mencakup Dana Perwalian bagi dua suku yang merupakan pemilik hak ulayat atas wilayah kegiatan PTFI, yaitu suku Amungme dan Kamoro, yaitu sebesar 500 ribu USD per tahun untuk masing-masing suku yang disalurkan melalui Yayasan Waartsing untuk suku Amungme dan Yayasan Yuamako untuk suku Kamoro. Hingga tahun 2012, total Dana Perwalian yang diberikan PTFI mencapai sekitar 50 juta USD untuk kedua suku pemilik hak ulayat tersebut.
  • Perlu diketahui juga bahwa sekitar 30.000 total tenaga kerja yang ada di PTFI, 30% diantaranya adalah tenaga kerja Papua. Mereka menduduki berbagai level dan posisi di PTFI sesuai dengan kompetensi mereka, mulai dari posisi junior hingga senior seperti Vice President (VP) dan Komisaris.
  • PTFI berkomitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal di Kabupaten Mimika. Untuk itu PTFI bermitra dengan Pemda, Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (“LPMAK”), pihak gereja dan Keuskupan, USAID dll.
  • PTFI mendukung pengembangan ekonomi daerah melalui bantuan pada pembangunan infrastruktur, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (“UMKM”), serta pengembangan sektor pertanian, perikanan dan peternakan.
  • PTFI juga membiayai program kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat setempat melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh LPMAK.
  • Bidang kesehatan meliputi:
    • Pelayanan Kesehatan dengan didirikannya RS Waa Banti, RS Mitra Masyarakat dan klinik-klinik kesehatan
    • Program kesehatan dengan fokus pada kesehatan Ibu dan Anak, Pengendalian Malaria, HIV/AIDS dan TBC
    • Pembangunan Sistem Kesehatan Berbasis Kampung
    • Pembanguan infrastruktur pendukung kesehatan, seperti sarana sanitasi dan air bersih
  • Bidang Pendidikan meliputi:
    • Institut Pertambangan Nemangkawi - dukungan kepada pelajar
    • Sekolah, beasiswa, dan asrama (seperti Sekolah Asrama Penjunan, Asrama Tomawin, program beasiswa pascasarjana bagi mahasiswa Papua melalui program Fulbright AMINEF)
    • Dukungan kepada sistem pengajaran dan kurikulum.
    • Dukungan kepada pelestarian kearifan lokal.
    • Peningkatan kesadaran dan peran orang tua dan pemangku kepentingan untuk membangun bidang pendidikan.
  • Pengembangan Ekonomi
    • Pola KSM
    • Kerja sama dengan LSM Nasional
    • Memfasilitasi pemasaran
  • Dukungan bagi Lembaga Adat dan Budaya
  • Pelestarian dan Promosi Budaya
  • Pada tahun 2011 prioritas PTFI adalah untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kab. Mimika dalam rangka mendukung pembangunan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Mimika, khusunya pada bidang Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi.
  • Program-program pengembangan masyarakat yang dijalankan oleh LPMAK di tahun 2012 didanai dari Dana Kemitraan, yang diambil dari pendapatan kotor perusahaan sebesar sekitar 39,4 juta dolar AS.  Seluruh kegiatan serta pengeluarannya telah dan akan terus diaudit secara transparan.  Hasil audit di tahun 2010 yang lalu menyatakan bahwa semua pengeluaran dana kemitraan wajar.