LIMAR Terangi Tiga Kampung

11 December 2017

Pembangunan yang berbasis pedesaan di beberapa daerah kembali digerakkan untuk memperkuat pondasi perekonomian negara, untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan perkembangan antar wilayah, serta sebagai solusi bagi perubahan sosial desa. Dalam realisasinya, pembangunan pedesaan memungkinkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi diarahkan ke pedesaan sehingga menjadi tempat yang menarik sebagai tempat tinggal dan mencari penghidupan.

Sejak dimulainya Program Pemberdayaan Masyarakat di wilayah Manasari dan Otakwa pada tahun 2013, PTFI telah melakukan program listrik kampung di 311 unit rumah di kampung Omawita,  Fanamo dan  Otakwa). Program listrik kampung ini disebut dengan program Listrik Mandiri Rakyat (LIMAR). Pada awalnya Limar ini dengan sistem listrik berbasis baterai (accu) untuk penerangan dengan batasan penggunaan 8 - 10 hari sebelum baterai diisi ulang.

Sesuai hasil evaluasi program yang dilakukan bersama dengan masyarakat, disepakati bahwa perlu dilakukan peningkatan program layanan penyediaan listrik kampung dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan potensi kolaborasi dengan program kampung yang bersumber dari alokasi Dana Desa. Sebagai bentuk kolaborasi, masyarakat melalui Aparat Pemerintahan Kampung mengusulkan kepada PTFI untuk melakukan peningkatan program listrik kampung dari LIMAR ke listrik berbasis genset. Kesepakatan kolaborasi ini kemudian dituangkan dalam Surat Pernyataan Bersama. PTFI mendukung program listrik kampung ini dalam bentuk hibah pengadaan material listrik, genset dan instalasinya.

Program Pemberdayaan Kampung di wilayah Manasari dan Otakwa selanjutnya adalah melakukan instalasi listrik berbasis genset tersebut sebagai migrasi program LIMAR yang berbasis accu. Pemasangan instalasi dilakukan sejak tanggal 10 November 2017, dalam hal ini PTFI bekerjasama dengan  PT Alfi Tekhnik Mandiri untuk melakukan instalasi jaringan di 365 unit rumah dan fasilitas umum di tiga kampung (Omawita, Fanamo dan Otakwa). Instalasi jaringan berjalan bersama dengan kegiatan pelatihan bagi anak-anak muda dari tiga kampung tersebut. Sejumlah 60 pemuda diberikan pelatihan dan diikutsertakan dalam pekerjaan instalasi ini. Mekanisme ini bertujuan agar ke depannya pemeliharaan jaringan listrik dapat dikelola secara mandiri di kampung.

Menindaklanjuti kesepakatan kolaborasi ini, pada awal tahun 2017, tahapan pelaksanaan program diawali dengan melakukan konsultasi dengan berbagai pihak utamanya dengan pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat. Konsultasi ini dilakukan untuk mengetahui dan memastikan kebutuhan masyarakat dan kelanjutan program dalam jangka panjang secara swakelola. Hasil konsultasi lanjutan disepakati pengelolaan listrik kampung dibagi menjadi 3 lokasi/dusun di tiap kampung, pembagian ini dimaksudkan agar pengelolaan operasional dan kebutuhan bahan bakar genset dapat dikelola dengan mempertimbangkan biaya yang lebih murah dan prioritas kebutuhan penerangan masyarakat.

Setelah melalui tahapan instalasi dan inspeksi oleh tim teknis, maka pada tanggal 7 Desember 2017 dilakukan peresmian operasional program listrik kampung oleh Kepala Distrik Mimika Timur Jauh dan Manajemen PTFI. Peresmian diawali dengan proses inisiasi adat sebagai bagian dari kearifan lokal di kampung. (Hendrikus Purnomo)

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 2
05 May 2017

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), sebuah lem...

20 July 2017

PT Freeport Indonesia menggandeng pemerintah daerah setempat membuat k...