Mahasiswa Apprentice IPN Menimba Ilmu di Semarang

01 June 2015

 

”Carilah Ilmu sampai ke Negeri Seberang” pepatah kuno dari negeri Melayu ini serasa pas untuk menggambarkan kegigihan mahasiswa Apprentice Program D3 Jurusan Administrasi Niaga Institute Pertambangan Nemangkawi yang menimba ilmu di Sekolah Tinggi Politeknik Negeri Semarang.

Kota Gudeg Yogyakarta, pertengahan April 2015, sekitar pukul 14.15 WIB serombongan mahasiswa dari Timika tiba di bandara Adi Sucipto. Dengan ekspresi wajah yang penuh antusiasme, para remaja berambut keriting ciri khas orang Papua ini dengan penuh percaya diri mengurusi barang bawaannya masing-masing dan langsung melanjutkan perjalanan menuju sebuah kampus di kota Semarang, di Provinsi Jawa Tengah.

Para mahasiswa ini jauh-jauh dari Timika untuk menimbah ilmu dengan mengikuti beberapa mata kuliah antara lain Electronic Filing, Graphics Design and Publishing, Exschool Photography and Video Shooting. Selama 12 hari mahasiswa dari Nemangkawi ini mengikuti perkuliahan teori dan dua hari melakukan tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL) di beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia yang ada di Surabaya dan dilanjutkan dengan kunjungan kewirausahaan di bidang pariwisata di Batu, Malang, Jawa Timur.

Kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) dengan Politeknik Negeri Semarang ini merupakan bagian dari proses pembelajaran untuk lebih memperkuat pemahaman para mahasiswa-i ini tentang aplikasi Ilmu Administrasi Bisnis di dunia kerja.

 

Selama belajar di Jawa, 21 mahasiswa ini mendapatkan berbagai pembelajaran langsung termasuk program wira usaha membatik, dan kepariwisataan.

Suzan Kambuaya, Superintendent NMI Traineeships & Support pada waktu dan tempat terpisah menjelaskan, program kerjasama pembelajaran praktek kerja lapangan ini diselenggarakan untuk membekali para mahasiswa apprentice dengan kemampuan - ketrampilan khusus yang siap pakai apabila nantinya para mahasiswa ini sudah lulus dan terjun kedalam dunia kerja atau terjun sebagai professional di bidang yang mereka pelajari semasa mengikuti pendidikan di Nemangkawi. Hal ini selaras dengan visi-misi dari Nemangkawi yang berfokus pada pengembanagan masayarakat lokal Timika yang di didukung sepenuhnya oleh PT Freeport Indonesia.

Tidak jauh berbeda dengan Suzan, salah satu mentor yang setia mendampingi dan membimbing selama para mahasiswa ini belajar di Semarang dan Malang, Jones Taroreh menjelaskan pentingnya kerjasama antar dua perguruan tinggi ini yaitu untuk mensinergikan beberapa ketrampilan khusus yang bisa didapatkan ilmunya oleh para mahasiswa untuk membuka wawasan bahwa profesi dan pekerjaan itu beragam dan bisa dimana saja, tidak hanya ada di sektor pertambangan. Diharapkan para mahasiswa ini nantinya bisa menentukan sendiri akan berprofesi sebagai apa dan di sektor apa.

Mahasiswa apprentice, Charlie Depthios Mofu, salah satu peserta program D-3 Nemangkawi, mengaku bangga bisa terpilih mengikuti program ini, Program ini menurutnya sangat menguntungkan para pemuda Papua terutama pemuda asli tujuh suku di Kabupaten Mimika, dan dalam program ini juga tidak dipungut biaya. “Saya senang dengan ilmu-ilmu, kedisiplinan dan semua hal-hal baik dari program ini. Saya yakin dengan modal dari pendidikan di program ini, dapat memaksimalkan potensi di dunia kerja. Saya juga berharap bisa diterima di PTFI dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari program ini.” Charlie Depthios Mofu menuturkan.

Salah satu komitmen dari Institut Pertambangan Nemangkawi yaitu, program-program yang diterapkan untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang Papua dengan membekali mereka berbagai keterampilan dan pengalaman kerja agar mereka kompeten dan memiliki daya jual sebagai calon karyawan di seluruh Indonesia. (Hendrikus)

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 2
05 May 2017

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), sebuah lem...

20 July 2017

PT Freeport Indonesia menggandeng pemerintah daerah setempat membuat k...