Penghasil Katoda Tembaga Terbesar

22 June 2023

MASA depan bisnis pertambangan di Indonesia terutama industri tembaga, dinilai sangat menjanjikan. Hal ini seiring masih melimpahnya sumber daya, serta dukungan sarana berupa pembangunan beberapa smelter baru yang bakal rampung dalam waktu dekat.

 

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan, seperti di lahan pertambangan perusahaan yang dipimpin olehnya di Tembagapura, Mimika. Papua Tengah. Di lokasi itu masih terdapat banyak cadangan sumber daya yang belum dieksplorasi, yang bakal menguntungkan bagi Indonesia dengari kehadiran smelter bani nantinya.

 

"Di tempat kita di Tembagapura, cadangannya masih banyak. Ada sekitar 1 miliar ton bijih, bukan konsentrat. Dari bijih (yang ditambang) kemudian diolah menjadi konsentrat, baru kemudian dikirim ke smelter,” ujar Tony kepada awak media di Gresik, Jawa Timur. Selasa (20/6/2023)

 

Menurut Tony, perkiraan jumlah tersebut hanya pada lokasi penambangan PTFI. Sementara di luar area tersebut, dinilai masih banyak lagi sumber daya yang belum dimaksimalkan, dengan jumlah miliaran ton atau bahkan lebih.

 

“Ada miliaran ton sumber daya, yang kalau dieksplorasi lebih lanjut itu bisa jadi cadangan. Makanya kalau memang nanti diberikan waktu tambahan, kami akan eksplorasi lebih lanjut. Sumber dayanya cukup melimpah untuk menyuplai konsentrat ke Gresik, untuk dimurnikan sebagai katoda tembaga, emas batangan, dan barang-barang lain,” tutur Tony.

 

Ketika ditanya lebih lanjut oleh awak media mengenai konsumen dunia dengan permintaan katoda tembaga terbanyak untuk saat ini, Tony menyebut ada banyak negara, dengan salah satu di antara negara-negara yang berminat itu adalah China. "Konsumen tembaga paling tinggi adalah China, juga negara-negara maju lainnya." ucap Tony.

 

Kebutuhan tembaga dunia diprediksi oleh Tony akan terus meningkat, seiring perkembangan kemajuan teknologi. Terlebih sebanyak 70 persen produksi tembaga di dunia saat ini, kata Tony, banyak dipergunakan untuk bahan penghantar listrik maupun yang masih berhubungan dengan kelistrikan.

 

"Renewable energy untuk pembangkit yang baru kan membutuhkan banyak sekali tembaga, juga elektrikal. Sehingga tembaga ke depan sangat menjanjikan, dan beruntung sekali Indonesia menjadi salah satu pemain utama tembaga." kata Tony.

 

Ia melanjutkan, rampungnya smelter milik PT Freeport Indonesia di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik dan milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Nusa Tenggara Barat nantinya, bakal melengkapi keberadaan smelter PT Smelting di Gresik yang telah beroperasi saat ini (Kompas.com)

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 3
17 May 2017

Ribuan karyawan di Ridge Camp akan menjadi yang pertama menikmati inve...

07 July 2017

Upaya-upaya pengembangan SDM dengan memanfaatkan pesatnya perkembangan...