05 December 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan tailing hasil pertambangan PT Freeport Indonesia bermanfaat untuk pembangunan infrastruktur jalan Trans Nabire hingga kantor Pemerintahan Kabupaten Mimika. Sebagai informasi, tailing merupakan material sisa setelah proses pemisahan mineral emas dan perak dari bijih (ore) di tambang.
Ia mengatakan bahan sisa tambang tersebut kemudian didaur ulang menjadi bahan campuran beton oleh Freeport sejak 2007. Hasil daur ulang, berhasil dimanfaatkan sebagai bahan utama pembangunan sejumlah infrastruktur, seperti; Jalan Trans-Nabire, Kantor Pemerintahan Kabupaten Mimika dan masih banyak lagi.
"Berbagai proyek insfrastruktur ini telah memanfaatkan sebanyak 1,1 juta ton material tailing yang jumlahnya mencapai USD9,3 juta," kata Sri Mulyani seperti dikutip dari akun instagramnya, Senin (5/12).
Tak hanya infrastruktur, Sri Mulyani mengatakan tailing juga dapat dimanfaatkan untuk tempat revegetasi berbagai jenis tanaman seperti kasuarina, matoa, kayu besi hingga perkebunan seperti kopi dan kakao. Selain itu, lahan bekas pengendapan tailing juga bisa digunakan untuk pertanian tanaman pangan, perikanan dan peternakan. "Pengendapan tailing ini turut menjadi lahan baru mangrove yang merupakan tempat hidup kepiting, udang, ikan dan sebagainya," katanya.
Saat berkunjung ke Freeport, Sri Mulyani menyempatkan diri menanam bibit pohon agar bisa menjadi saksi bahwa tanaman bisa tumbuh baik di lahan bekas pengendapan tailing. "Mudah-mudahan saya berkesempatan melihat hasil dari pohon yang Saya tanam kelak, ujarnya.
Kami menghimbau para pencari kerja untuk berhati-hati dan mewaspadai beragam modus penipuan perekrutan yang mengatasnamakan PT Freeport Indonesia. Dalam setiap proses rekrutmen dan penerimaan karyawan, PT Freeport Indonesia maupun konsultan rekruitmennya tidak memungut biaya apapun.
Untuk melihat lowongan, silakan akses melalui link berikut: ptfi e-recruitment
Untuk melihat informasi magang, silakan akses melalui link berikut: Program Magang