Gerakan 3000 Sepatu: Wujudkan Kebahagiaan dan Tingkatkan Semangat Sekolah

29 August 2016

Wajah-wajah mungil itu tampak sumringah saat mencoba mengenakan sepatu-sepatu baru yang dibagikan. Ada yang dengan sigap memasang dan mengikat tali sepatu, ada pula yang tampak kesulitan karena mungkin baru pertama kali merasakan memakai sepatu. Satu hal yang pasti, anak-anak itu bahagia mendapatkan hadiah tahun ajaran baru mereka.

Itulah sekelumit kebahagiaan anak-anak murid di kampung-kampung sekitar area operasi PTFI yang baru-baru ini menerima bantuan sepatu sekolah dari Gerakan 3000 Sepatu, sebuah aksi kemanusiaan yang diinisiasi oleh Departemen Community Relations.

Setelah kurang lebih 2 bulan melakukan pengumpulan sepatu, akhirnya berturut-turut pada 17 Agustus dan 19 Agustus yang lalu, tim Community Relations melakukan distribusi bantuan sepatu yang terkumpul ke masing-masing Kampung Aroanop dan Kampung Waa Banti. Distribusi sepatu di Kampung Aroanop bertepatan dengan peringatan HUT RI yang juga digelar di sana.

Hingga hari penutupan pengumpulan sepatu 5 Agustus yang lalu, tercatat 3900 pasang sepatu baru terkumpul hasil sumbangan baik dari komunitas maupun dari perusahaan mitra yang berhasil digandeng oleh tim Community Relations. Jumlahnya melampaui target 3000 pasang yang sebelumnya ditentukan. Sepatu yang terkumpul kemudian disortir sesuai dengan data ukuran yang sudah dimiliki oleh tim Community Relations untuk dicocokkan dengan ukuran-ukuran kaki anak-anak murid.

Pengumpulan sepatu yang mulai dilakukan pada awal bulan Juli itu cukup menantang salah satunya karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sehingga banyak dari anggota komunitas yang tidak berada di Jobsite.

”Tetapi kami tidak menyerah, kami terus mengupayakan semaksimal mungkin, prinsip kami, jika ada kemauan pasti akan diberikan jalan. Puji Tuhan, pada akhirnya kami bisa mengumpulkan sepatu-sepatu itu, bahkan melebihi target,” terang Enda koordinator progam Gerakan 3000 Sepatu.

Selain proses pengumpulan yang cukup lamban di awal, tim Gerakan 3000 sepatu juga terkendala proses pengiriman sepatu-sepatu yang cukup memakan waktu. Hal ini disebabkan karena untuk menjamin mutu sepatu yang akan disumbangkan oleh sponsor, panitia melakukan pengadaan sepatu dari Pulau Jawa. Mengingat jumlahnya yang ribuan, dan ditambah lagi pembatasan bagasi pesawat di musim liburan, sepatu-sepatu ini harus dikirim melalui jalur laut.

”Pokoknya banyak dramanya deh! Tapi lihat sekarang, senang sekali melihat anak-anak ini sudah bisa pakai sepatu baru,” tutur Enda sambil tersenyum melihat tingkah jenaka anak-anak dengan sepatu baru mereka.

Tim Gerakan 3000 Sepatu berharap, program ini akan menjadi milestone program-program kemanusiaan lain yang bisa dikembangkan dengan melibatkan komunitas. Melalui Gerakan 3000 Sepatu, komunitas secara tidak langsung memupuk semangat belajar anak-anak karena mereka menjadi lebih bersemangat pergi ke sekolah dengan sepatu baru yang mereka dapatkan. Secara khusus, tim Gerakan mengucapkan terima kasih atas partisipasi komunitas dan perusahaan-perusahaan mitra - Pontil, Redpath, RUC, Sandvik, Trakindo, SSB, Cummins, Cakra Jawara, CKB, Jacon - dan perorangan baik di Jobsite maupun Jakarta yang telah menyukseskan kegiatan ini.

Setelah Aroanop dan Waa Banti, tim Gerakan 3000 sepatu akan melanjutkan distribusi bantuan sepatu ini ke Kampung Tsinga, Hoya, dan Kampung-kampung di area Dataran Rendah. (Sularso)

Back to List

Berita Selanjutnya

Other 1
06 January 2017

PT Freeport Indonesia hari ini menyerahkan bonus juara sebesar 1 Milya...

09 January 2017

PT Freeport Indonesia (PTFI) hari ini menerima piagam rekor dunia dari...