Freeport Indonesia Lakukan 5 Hal Ini dalam Pembangunan Ekonomi Papua

22 November 2021

Mendengar nama PT Freeport Indonesia bukanlah lagi hal asing bagi masyarakat Indonesia. Perusahaan tambang dengan produk utama berupa tembaga, emas, dan perak ini berlokasi di Kawasan Grasberg, Papua.

Adanya PT Freeport Indonesia di Tanah Papua tentu memberikan dampak tersendiri bagi kehidupan masyarakat Papua. Salah satu yang paling dirasakan adalah dari segi perekonomian yang kian hari bisa dibilang semakin membaik.

Tak semata-mata eksplorasi sumber daya alam yang ada di Papua, PT Freeport Indonesia turut andil ambil bagian memajukan perekonomian masyarakat Papua. Beragam cara dan langkah dilakukan agar masyarakat Papua bisa maju, terlebih dari segi ekonomi.

1. Memaksimalkan potensi perikanan di Kabupaten Mimika

Beragam potensi yang dimiliki masyarakat Papua dimaksimalkan oleh PT Freeport Indonesia agar mereka memiliki kualitas hidup yang semakin baik. Salah satu kemampuan yang dimiliki masyarakat Papua adalah dari segi perikanan.

Bersama Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) dan Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL), PT Freeport Indonesia membuat program perikanan tangkap sejak 2009. Mereka memberikan pendampingan maksimal kepada masyarakat Papua.

Kabupaten Mimika dinilai memiliki potensi perikanan yang baik. Pada 2019, PT Freeport Indonesia memberikan bantuan berupa akses transportasi, pasar, dan sarana produksi. Langkah ini dapat memberdayakan nelayan dan menguatkan industri perikanan di Kabupaten Mimika.

2. Program peternakan untuk para pengusaha lokal

PT Freeport Indonesia juga mengadakan program peternakan bagi para pengusaha lokal di Papua. Sebagai perusahaan, PT Freeport Indonesia melakukan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) melalui peternakan.

Program peternakan ada di Desa Wangirja dan Desa Utikini Baru dengan tujuan meningkatkan keterampilan masyarakat. Peternakan binaan PT Freeport di Desa Utikini Baru diberi nama Jayasakti Mandiri.

Pembiayaan program ini dilakukan oleh PT Freeport Indonesia dengan dana di luar dana kemitraan yang dikelola oleh LPMAK. Program ini sangat membuahkah hasil. Dalam sehari, Peternakan Jayasakti Mandiri mampu menghasilkan telur ayam hingga 50 butir. Gak sampai di situ, hasil telur ayam tadi bahkan dapat memenuhi 30 persen kebutuhan pasar di Timika, lho. Bahkan beberapa kali dikirimkan ke kabupaten lain di Papua.

3. Menggalakkan program pertanian dan ketahanan pangan

Selain mengadakan program untuk perikanan dan peternakan, PT Freeport juga membantu membangun perekonomian masyarakat Papua melalui bidang pertanian. Mereka melakukan pendampingan dengan memberikan pengetahuan dalam budidaya tanaman. Program ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan di sekitar tempat tinggal melalui penanaman tanaman yang sifatnya komersial. Setidaknya terdapat tiga bentuk program pertanian yang dilakukan PT Freeport Indonesia.

Pertama ada Program Kebun Sagu yang dilakukan di Kampung Nayaro. Cara ini dilakukan agar pemilik lahan dapat memiliki ketahanan pangan yang kuat, tetapi tetap berbasis kearifan dan kekayaan lokal. Selanjutnya, PT Freeport Indonesia juga membuat Program Pertanian Dataran Rendah. Berbeda dari sebelumnya, program ini memanfaatkan perkarangan dengan ditanami berbagai tanaman hortikultura, seperti sayuran, buah, dan ketela. Program ini berjalan di Desa Wangirja dan Desa Utikini Baru.

Program terakhir adalah Program Wanatani Kopi dan Hortikultur yang dilakukan di dataran tinggi Amungme. Langkah ini berfokus untuk mengembangkan usaha masyarakat berupa Wanatani Kopi dengan pendampingan budidaya tanaman dan tanaman pangan.

4. Mendampingi dengan memberi pembinaan UMKM

Semua program pembangunan ekonomi yang dilakukan PT Freeport Indonesia adalah investasi sosial berkelanjutan untuk masyarakat Papua. Sebagai perusahaan, mereka tidak lantas lepas tangan begitu saja. Itu dibuktikan melalui pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

PT Freeport bersama LPMAK terus memberikan perhatian dan membina program perikanan, peternakan, pertanian, dan ketahanan pangan dengan saksama. Adanya pembinaan UMKM ini diharapkan mampu meningkatkan kegiatan perekonomian dan taraf hidup berkelanjutan masyarakat Papua.

5. Memberikan pinjaman dalam bentuk Dana Bergulir

Tak hanya memberi ilmu pada masyarakat yang sudah memiliki usaha, PT Freeport Indonesia juga membuka peluang bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya. Cara tersebut adalah dengan membuka Dana Bergulir. Bersama Yayasan Bina Utama Mandiri (YBUM), PT Freeport Indonesia memberikan pinjaman dana pada pengusaha lokal. Mereka yang berhak menerimanya adalah yang belum memenuhi syarat saat melakukan pinjaman ke bank.

Dana Bergulir juga membuka kesempatan pengusaha lokal di Papua untuk mendapat pendidikan dan pengetahuan tentang kemitraan dengan perbankan. Dengan begitu, mereka akan paham mengenai prosedur dalam mengajukan pendanaan. Meski disibukkan dengan aktivitas penambangan, PT Freeport Indonesia tak lantas lepas tanggung jawab pada masyarakat Papua. Mereka melakukan pembangunan perekonomian warga setempat secara nyata dan berkala. Dengan begitu, masyarakat Papua mendapatkan hal yang sudah menjadi haknya.

 

http://www.idntimes.com/life/inspiration/fernanda-reza-saputra-1/demi-pembangunan-ekonomi-di-papua-c1c2

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 2
05 May 2017

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), sebuah lem...

20 July 2017

PT Freeport Indonesia menggandeng pemerintah daerah setempat membuat k...