Kontribusi Freeport Bagi Bumi Pertiwi

10 October 2022

Kontribusi hasil penambangan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tambang Grasberg, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua bagi masyarakat lokal sepanjang 1991 hingga 2021 sudah mencapai US$2 miliar atau setara dengan Rp30 triliun (estimasi kurs Rp 15.000 per dolar AS).

Chairman of the Board and CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan kontribusi itu akan tetap berlanjut dengan hitung hitungan US$100 juta atau Rp 1,51 triliun setiap tahunnya hingga izin usaha pertambangan khusus (IUPK) berakhir pada 2041 mendatang.

“Kontribusi untuk masyarakat lokal itu dalam bentuk kesehatan, pendidikan, ekonomi kerakyatan, infrastruktur dan sebagainya ini kontribusi riil ya,” kata Richard saat melakukan Orasi Ilmiah PTFI di Universitas Indonesia (UI), Depok, Rabu (5/10/2022).

Richard mengatakan dua suku utama dari lima suku kerabat yang berdomisili di Kabupaten Mimika akan mendapat fasilitas kesehatan gratis untuk pengobatan ringan hingga operasi besar. Menurutnya, kebijakan itu sudah diberikan sejak 20 tahun lalu.

Di sisi lain, dia menegaskan, PTFI juga sudah membayarkan dividen kepada BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia mencapai Rp 15 triliun untuk tahun 2022. Lebih lanjut Richard menjelaskan alokasi lebih lanjut pembagian dividen kepada pemerintah kabupaten dan provinsi yang masing-masing mendapat porsi 7 persen dan 3 persen dikelola MIND ID.

Seperti diketahui, kepemilikan saham mayoritas PTFI saat ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 51,2 persen yang sisanya digenggam FCX. Adapun saham milik pemerintah itu tertuang dari kepemilikan 26,24 persen PT Inalum dan 25 persen PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPMM).

Sebelumnya, PTFI telah mengalokasikan investasi sosial hingga 2041 sebesar US$100 juta atau setara dengan Rpl,52 triliun, kurs Rpl5. 202 sebagai komitmen keberlanjutan perseroan. Adapun, investasi sosial PTFI sepanjang 1992 hingga 2021 telah menembus di angka US$1,9 miliar atau setara dengan Rp28,88 triliun.

Adapun, PTFI menargetkan dapat menyetor uang US$80 miliar atau setara dengan Rpl. 128 triliun, kurs Rp 15.230, pada kas negara secara langsung hingga 2041 mendatang. Asumsinya harga tembaga US$4 dan harga emas berada di kisaran US$1.800 saat itu.

Saat ini perhitungan cadangan bijih milik perseroan diproyeksikan masih dapat ditambang hingga 2052 dan berdasarkan perkiraan PTFI berada di kisaran 3 miliar ton. PTFI dan pemerintah terus berfokus untuk memastikan kontribusi PTFI bagi ekonomi nasional dan lokal hingga IUPK berakhir pada 2041 mendatang.

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 2
05 May 2017

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), sebuah lem...

20 July 2017

PT Freeport Indonesia menggandeng pemerintah daerah setempat membuat k...