Aksi Cepat Tanggap Freeport Merespon Bencana Nduga

11 January 2016

Pada Jumat, 8 Januari 2016 yang lalu, PT Freeport Indonesia menyerahkan bantuan kemanusiaan musibah wabah penyakit pertussis yang melanda komunitas Nduga di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua. Virus pertussis yang melanda wilayah ini telah menyebabkan kematian terhadap puluhan anak-anak dan balita yang mulai mewabah sejak awal Desember silam.

Dengan memanfaatkan pesawat carter Sriwijaya Air yang disewa untuk penjemputan Christmas flight, tim bantuan Nduga berangkat untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan yang telah terkumpul ke Wamena. Tim bantuan Nduga dikoordinir oleh Betty Ibo, salah satu karyawati Papua yang aktif dalam paguyuban karyawan/karyawati Papua di PTFI, didampingi oleh beberapa anggota komunitas PeTa, dan sejumlah staff dari Departemen Community Relations PTFI. 

Bantuan kemanusiaan ini adalah inisiatif yang dilakukan oleh komunitas PeTa (singkatan dari Perempuan Tanah) – komunitas karyawati Papua di lingkungan Freeport Indonesia. Sejak wabah penyakit pertussis di Distrik Mbua mulai tersorot oleh media sekitar awal Desember 2015 lalu, komunitas PeTa ini segera tanggap untuk menggalang bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Nduga.

Bantuan kemanusiaan yang terkumpul diserahkan secara simbolis kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai M. Kes di ruang VIP lama Bandara Wamena pada Jumat (8/1).

“Mewakili Pemerintah Daerah Provinsi Papua, saya mengucapkan terima kasih kepada PT Freeport Indonesia atas aksi tanggap yang sangat baik mengumpulkan bantuan bahan makanan, pakaian, dan beberapa sarana pendukung lain yang bisa dimanfaatkan dengan cepat sebagai tahap awal penanganan kasus kesehatan ini. Freeport adalah pihak yang punya perhatian lebih dan bisa diandalkan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai.

“Sebagai langkah awal, bantuan kemanusiaan sumbangan PT Freeport ini patut diapresiasi dengan sungguh. Selanjutnya, untuk penanggulangan jangka panjang, kami pemerintah daerah akan mengupayakan jalan terbaik dan tercepat untuk mengatasi bencana ini. karena sejatinya, hal ini adalah tanggungjawab kami selaku pemerintah daerah,” terang Aloysius.

Saat diwawancara secara terpisah, Betty Ibo, selaku koordinator tim bantuan Nduga PeTa Care mengatakan, “Sebagai sesama orang tanah (orang Papua, red) kami sangat pilu dan prihatin mengetahui kejadian luar biasa yang terjadi di Nduga. Apalagi yang menjadi korban adalah balita dan anak-anak. Yang kami berikan tidak seberapa dibanding dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat di Distrik Mbua, namun kami berharap  bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kami, sebelum penanganan yang lebih komprehensif diberikan kepada mereka. Kami berharap hal ini dapat mengetuk pintu hati saudara-saudara yang lain untuk juga memberi perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di Mbua," tutur Betty.

Bantuan kemanusiaan yang terkumpul dan diserahkan kepada masyarakat di Distrik Mbua adalah berupa 4 ton bahan makanan, pakaian, peralatan mandi, selimut dan barang-barang lain seperti selang air, termos, dan perlengkapan sehari-hari. 4 ton bantuan ini akhirnya telah disampaikan kepada masyarakat Mbua pada hari Selasa (12/1). (Miko Sularso)

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 2
05 May 2017

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), sebuah lem...

20 July 2017

PT Freeport Indonesia menggandeng pemerintah daerah setempat membuat k...