Freeport Sebut Calon Barang Buruan di Tengah Tren Energi Terbarukan

26 July 2021

PT Freeport Indonesia menyebut tren energi baru dan terbarukan bakal membawa peluang bisnis yang sangat besar bagi perseroan seiring dengan meningkatnya penggunaan listrik. Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas produk tambang tembaga akan menjadi barang buruan di tengah peningkatan produk–produk berbasis listrik dalam beberapa waktu ke depan.

Tony menuturkan, selain kendaraan listrik, potensi pasar produk tembaga akan terbuka lebar dengan kehadiran pembangkit listrik energi baru dan terbarukan seperti PLTS dan PLTA yang membutuhkan tembaga dalam jumlah besar.

"Produk tambang adalah penghantar listrik yang paling baik contohlah untuk kendaraan listrik satu unitnya membutuhkan tembaga 4 kali lebih banyak dibandingkan mobil konvensional," ujar Tony dalam Green Summit 2021, Senin (26/7/2021).

Di samping menangkap peluang bisnis itu, tren EBT di level global mengarahkan perusahaan–perusahaan untuk meningkatkan bauran energi bersih dalam kegiatan operasionalnya. Tony mengungkapkan, pada saat ini pihaknya telah mengimplementasikan penggunaan biofuel untuk peralatan pertambangan di dataran rendah. Biofuel juga digunakan untuk kebutuhan pembangkitan listrik di wilayah pertambangan perseroan.

"Sejak 2020 sampai 2024 akan meningkatkan B30–B40 dari 7 juta liter menjadi 100 juta liter per tahun, juga pembangunan PLTMG di mana kita menggunakan biofuel, sehingga ini akan sangat mengurangi emisi karbon dari fosil fuel lain," ungkapnya.

Sementara itu, sebelumnya, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Hilmi Panigoro mengatakan akselerasi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia perlu dibarengi dengan perbaikan regulasi dan kemudahan dalam berinvestasi.

Menurutnya, selama ini penggunaan energi terbarukan di Indonesia memang menunjukkan tren kenaikan. Meski demikian, hal ini turut diikuti dengan kenaikan penggunaan sumber energi fosil seperti batu bara. “Sehingga, tren penggunaan EBT di Indonesia ini malah terlihat seperti stagnan, padahal tidak,” katanya dalam sebuah webinar pada Rabu (14/7/2021).

Salah satu kemudahan yang menurut Hilmi dapat diberikan kepada para calon investor, adalah kepastian hukum. Menurutnya, Undang–Undang terkait EBT harus konsisten, kredibel, memiliki perangkat hukum yang jelas, serta pelaksanaan yang baik. “Undang–Undang ini harus konsisten, jangan berubah–ubah setiap ada pergantian menteri,” kata Hilmi.

 

https://ekonomi.bisnis.com/read/20210726/44/1422093/freeport-sebut-calon-barang-buruan-di-tengah-tren-energi-terbarukan

Back to List

Berita Selanjutnya

17 October 2020

Papua kembali menunjukkan keanekaragaman hayatinya melalui penemuan du...

25 November 2020

Universitas Cenderawasih (UNCEN) bekerja sama dengan PT Freeport Indon...