Buah Pengganti Emas PTFI

09 April 2022

Saat tambang PT Freeport Indonesia tidak lagi beroperasi, masyarakat bisa memiliki pendapatan dari perkebunan kakao. Sumber pendapatan baru itu diupayakan melalui koperasi.  Kalau suatu hari tambang tidak ada lagi, coklat (kakao) akan jadi sesuatu yang penting, ujar Dvia Mom seolah bernubuat, Sabtu (19/3/2022), di kebun kakao di Kampung Utikini Dua, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua. Karena itu, kami berikan bibitnya gratis kepada masyarakat, ujarnya.

Sepuluh tabun terakhir, Devia, laki-laki asli Papua yang tegas dalam kata dan lakunya, mengetuai koperasi yang diberi nama Buah Dewa. Nama itu dipilih untuk mempromosikan kakao sebagai buah yang nilai ekonominya begitu besar. Devia percaya kakao akan jadi sumber kesejahteraan warga sekaligus pemacu pertumbuhan ekonomi baru Mimika menggantikan emas, perak, dan tembaga dari tambang PT Freeport Indonesia (PTFI), setidaknya 19 tahun lagi. Pada 2041, izin usaha pertambangan khusus PTFI kedaluwarsa.

Jika tak diperpanjang, PTFI yang setengah abad beroperasi di Mimika akan hengkang. Situasi itu bukan kabar baik karena PTFI penyumbang terbesar produk domestik regional bruto (PDRB) Mimika. Kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia, aktivitas PTFI membentuk 67,7 persen dari PDRB Mimika tahun 2018. Kontribusinya pernah 91 persen pada 2013.

PTFI pun banyak membantu lewat berbagai program sosial bagi warga Mimika. Namun, kata Devia, keberadaan tambang juga mendorong banyak warga jadi pendulang emas di Kali Kabur, sungai saluran pembuangan limbah tambang. Sehari, sabi pendulang bisa dapat Rp 500.000-Rp 1 juta dari sekian gram emas. Inilah penyebab kakao belum banyak diminati. Kendati begitu, Koperasi Buah Dewa (KBD), yang didirikan pada 2012 sebagai program pertanian dataran rendah Divisi Community Affairs PTFI, tetap eksis dan menyediakan sumber pendapatan alternatif lebih aman.

Devia mengatakan, KBD kini beranggotakan 300 anggota aktif dari 500-an yang terdaftar. Mayoritas anggota KBD orang asli Papua dari suku minoritas di Mimika, seperti Dani, Damai, Moni, Mee, dan Nduga yang tinggal di Distrik Kuala Kencana Mimika Timur. Ilingga 2020, total lahan kakao anggota KBD ada 228 hektar. Siapa pun bisa jadi anggota. Syaratnya, punya lahan perkebunan. Bibit kakao bisa didapat cuma-cuma dari koperasi, berapa pun jumlahnya. Anggota juga mendapat pupuk dan alat-alat pertanian kecil.

Mereka bisa menjual hasil panen kepada KBD. Koperasi itu jadi perantara petani dengan industri pengguna biji kakao. Kini, KBD punya kontrak jual beli dengan PT Cargill Indonesia di Jawa Timur dan PT Mars Symbioscience Indonesia di Sulawesi Selatan yang berorientasi ekspor.

Kalau cuaca bagus, hujan dan panasnya berimbang, tiap enam bulan bisa hasilkan 3 ton (biji kakao kering) dikirim ke pabrik. Koperasi ambil untung Rp 5.000 per kilogram. Kalau pabrik bisa beli Rp 30.000 per kg kami beli dari masyarakat Rp 25.000 per kg. Jadi tidak tetap, menyesuaikan harga dari pabrik, ujar Devia.

Oleh karena akses pasar terjamin, kakao membawa kesejahteraan. Penanggung jawab program perkebunan kakao dari Community Affairs PTFI, Sem Kabuare, mengatakan, tatanan sekarang sesuai tujuan perusahaan, yaitu menumbuhkan sektor perekonomian lain agar masyarakat mandiri.

Kami coba mengembangkan kakao dengan harapan saat pascatambang, ketika tambang Freeport tidak lagi beroperasi, masyarakat bisa memiliki pendapatan dari perkebunan kakao. Prospek kakao bagus karena harganya ditentukan pasar dunia, kata Sem. Di samping itu, pohon kakao akan terus berbuah sepanjang tiga tabun setelah bibit ditanam tanpa budidaya dan perawatan ribet. Petani pun punya penghasilan konstan.

 

Tantangan

Kendati begitu, bukan berarti program perkebunan kakao ini tanpa kendala. Devia pun mengakui, kakao saja belum dapat membawa keuntungan bagi KBD. Kemampuan produksi saat ini, 3 ton biji kakao kering setiap enam bulan, masih terlalu kecil. Padahal, kata Sem, seharusnya bisa panen dan kirim biji kakao setiap bulan. Salah satu alasan petani kurang bersemangat adalah lamanya masa tunggu hingga pohon berbuah, yaitu tiga tabun. Curah hujan yang cukup tinggi di sekitar Timika menyebabkan buah kakao berguguran.

Solusinya, KBD membarengi program kakao dengan tanaman pangan. Anggota didorong menanam ubi jalar, keladi, dan pisang yang akan diserap KBD, lalu dijual ke PT Pangansari Utama, kontraktor jasa boga PTFI yang melayani 6.329 karyawan langsung PTFI dan 25.875 kaiyawan perusahaan mitra PTFI setiap hari. Jadi, sehari-hari mereka (petani) bisa punya pendapatan sambil menunggu produksi kakao. Kami akan bantu buka akses pasar agar komoditas lain yang ditanam masyarakat yang bisa terserap, ujar Sem.

Dampak program tanaman pangan Devia nilai sangat baik. Para petani sempat antre di area perkebunan koperasi hendak menjual hasil panen. Sejak itu, KBD membuat jadwal penjualan setiap kampung, agar ubi, keladi, dan pisang yang dibeli tak menumpuk.

Sem mengatakan, setiap tahun penghasilan KBD Rp 1,2 miliar-Rp 1,3 miliar. Ia pun tak ragu menyebut KBD sudah mandiri dalam membiayai aktivitasnya. Salah satu tolok ukurnya PTFI tidak memberi subsidi kepada KBD agar bisa menggaji para anggotanya.

Manfaat KBD dirasakan, salah satunya Jonewas Wenda (59), laki-laki suku Dani dari daerah pegunungan ilaga di Kabupaten Puncak. Setelah turun ke Timika dan menjadi anggota KBD, ia bisa mendapat Rp 3,3 juta setiap bulan dari penjualan kakao dan tanaman pangan. Berbekal bibit, pupuk, dan alat-alat pertanian sederhana dari koperasi, perlahan kehidupannya membaik secara ekonomi. Hasil penjualan bisa bantu kami lebih berkecukupan, katanya berbahasa Dani.

Lepas dari itu, Devia sadar betul, program tanaman pangan bisa berakhir jika PTFI stop operasi. Tak akan ada lagi ribuan karyawan mengonsumsi ubi, keladi, dan pisang. Kakao itu proyek jangka panjang. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Mimika Alice Wanma secara tertulis mengatakan, pemerintah dan PTFI sepakat memperluas lahan kakao hingga 100 hektar pada 2022-2024.

 

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 2
05 May 2017

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), sebuah lem...

20 July 2017

PT Freeport Indonesia menggandeng pemerintah daerah setempat membuat k...