Mudik Lebih Cepat dan Hemat dengan Penerbangan Idul Fitri 2018

11 June 2018

 

Dengan lokasi operasinya yang berada di daerah terpencil, perusahaan memahami bahwa kebutuhan untuk pulang ke daerah asal dan berkumpul bersama orang-orang terkasih adalah salah satu kebutuhan primer bagi karyawan. Terlebih di momen hari raya Idul Fitri yang sebentar lagi akan hadir di tengah kita semua, berkumpul dan merayakan hari raya bersama keluarga terkasih adalah kerinduan setiap karyawan.

Melalui Divisi Industrial Relations, sejak tahun 2011 PTFI menyediakan fasilitas penerbangan Idul Fitri bagi karyawan yang hendak cuti berlebaran di kampung halaman di wilayah Papua.

Fakfak adalah wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Belum ada akses penerbangan langsung yang menghubungkan Timika dengan Fakfak sehingga biasanya karyawan yang akan bepergian ke Fakfak harus terbang dulu ke Sorong atau Jayapura lalu menyambung penerbangan ke Fakfak.

Dengan fasilitas penerbangan Idul Fitri, karyawan dapat memangkas waktu dan biaya perjalanan. Untuk dapat terbang dengan penerbangan Idul Fitri, karyawan cukup mendaftarkan diri ke tim Industrial Relations dan membayar tiket subsidi sebesar Rp. 300,000 per penumpang – jauh lebih terjangkau dibanding penerbangan komersial yang sudah pasti memasang tarif tertingginya di musim liburan.

La Ode Kaimdhini, salah satu penumpang penerbangan Idul Fitri Divisi Mine Maintenance yang berangkat dengan lima orang anggota keluarganya mengungkapkan rasa syukurnya dengan kemudahan yang diberikan perusahaan baginya dan keluarganya. Ini merupakan penerbangan Idul Fitri kedua baginya setelah keikutsertaannya yang pertama pada 2016 lalu.

“Saya bersyukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada PTFI atas kemudahan yang disediakan bagi kami untuk pulang kampung. (Penerbangan Idul Fitri) ini sangat memudahkan perjalanan pulang kampung kami karena jika tidak ada penerbangan langsung yang disediakan perusahaan, kami harus menempuh perjalanan yang lebih jauh dan panjang, entah itu transit di Sorong atau Jayapura dulu baru lanjut ke Fakfak. Biayanya pun jauh lebih murah karena tiketnya disubsidi,” terang La Ode.

Kualitas hidup karyawan adalah salah satu hal yang menjadi perhatian serius perusahaan. Sebagai asetnya yang paling berharga, perusahaan ingin memastikan karyawan mendapat fasilitas terbaik yang dapat mendukung terbangunnya suasana kerja yang sehat dan produktivitas yang baik.

“Kami berharap karyawan dapat memanfaatkan fasilitas penerbangan Idul Fitri ini dengan baik. Kami berharap di tahun-tahun mendatang semakin banyak karyawan yang memanfaatkan program ini sehingga mereka semua merasa diperhatikan dengan baik oleh Perusahaan, mereka bisa berhari raya dengan keluarga di kampung halaman mereka,” terang Demi Magai, Vice President-Industrial Relations yang melepas keberangkatan penerbangan Idul Fitri 2018 di Terminal Penerbangan Perintis Bandara Mozes Kilangin Timika, Senin (11/6). 

Penerbangan Idul Fitri tahun ini memberangkatkan 28 orang karyawan dan anggota keluarganya ke Fakfak melalui Kaimana menggunakan pesawat charter twin-otter milik Airfast Indonesia. Penerbangan Timika ke Fakfak ditempuh dalam waktu dua jam lima belas menit dengan perhentian di Kaimana untuk pengisian ulang bahan bakar pesawat. Penerbangan penjemputan untuk kembali ke Timika dijadwalkan pada 29-30 Juni 2018. (Sularso)

Back to List

Berita Selanjutnya

Other 1
06 January 2017

PT Freeport Indonesia hari ini menyerahkan bonus juara sebesar 1 Milya...

09 January 2017

PT Freeport Indonesia (PTFI) hari ini menerima piagam rekor dunia dari...