Freeport-Yayasan Bambu Kolaborasi Pengembangan Ekonomi Berbasis Bambu di Pesisir Timika

09 September 2024

Labuan Bajo, 9 September 2024 - PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) menandatangani kerja sama pengembangan ekonomi masyarakat berbasis bambu yang inovatif dan berkelanjutan untuk masyarakat di Pesisir Timika, Papua Tengah.

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi dan Ketua YBLL Monica Tanuhandaru, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu (8/9).

Jenpino Ngabdi mengatakan kerjasama ini merupakan bentuk dukungan PTFI untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. “Kerja sama ini menegaskan komitmen PTFI untuk melaksanakan kegiatan operasi pertambangan secara bertanggung jawab serta terus memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat,” katanya.

Dalam impelementasinya, Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) dari Keuskupan Timika sebagai mitra PTFI akan bekerja sama dengan YBLL dalam memberikan pelatihan intensif bagi masyarakat untuk pembibitan, penanaman dan pemanenan bambu. Setelahnya akan dilakukan penanaman demo plot di Timika, hingga pendampingan dan monitoring di 3 rencana lokasi yaitu Kampung Nayaro, Tipuka, dan Ayuka, Mimika, Papua Tengah serta beberapa wilayah di Indonesia. Sejak 2006 KMBL telah menjadi mitra PTFI dalam pemberdayaan masyarakat di dataran rendah dan pesisir Kabupaten Mimika.

Kolaborasi ini bertujuan menciptakan model pengembangan ekonomi berbasis bambu yang inovatif dan berkelanjutan, mendukung pencapaian SDGs lokal, dan menjadi contoh keselarasan antara industri dan konservasi lingkungan.

Seperti yang diketahui, bambu memiliki karakteristik unik, diantaranya satu rumpun sehat dapat menyimpan 3.600 liter air dan menyerap 3,33 ton CO2 eq. Dengan sekitar 1.500 jenis penggunaan, bambu menawarkan potensi ekonomi yang besar.

Monica Tanuhandaru menjelaskan bahwa program dirancang untuk memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat. “Program dijalankan melalui pengembangan model percontohan budidaya bambu dengan metode Hutan Bambu Lestari yang dikembangkan oleh YBLL di Timika, dan memastikan keberlanjutan jangka panjang melalui pelatihan lanjutan untuk pemanfaatan bambu, perawatan dan pendampingan berkelanjutan,” kata Monica.

Selain mencakup pelatihan intensif dan penanaman bambu, kerja sama ini juga meliputi program pemberdayaan dan kesetaraan gender dengan fokus pada peserta perempuan dalam program pelatihan dan implementasi.

PTFI bersama Pemerintah Kabupaten Mimika dan masyarakat berupaya mempercepat restorasi ekosistem mangrove di muara Sungai Ajkwa, Mimika melalui program Estuary Structure. Salah satunya dengan metode Struktur Bambu untuk menangkap sedimentasi dari tailing atau pasir sisa tambang untuk dibentuk menjadi daratan baru yang ditanami dengan mangrove.

Struktur Bambu adalah metode menangkap dan menahan sedimen yang dibuat dengan menggunakan bambu yang disusun membentuk huruf “E” atau “T” sehingga sering disebut dengan E-Groin atau T-Groin. Estuary Structure melibatkan 18 kelompok masyarakat dari Suku Kamoro yang mendiami area dataran rendah Kabupaten Mimika. Pada akhir tahun 2022 hingga 2024 PTFI mempekerjakan 200 karyawan asli Suku Kamoro.

Diharapkan program ini akan berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal, konservasi lingkungan, penyerapan karbon dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

FOTO

KETERANGAN

PTFI Deputy President Director Jenpino Ngabdi (left) and YBLL Chairperson Monica Tanuhandaru (right) during the signing of the collaboration agreement in Labuan Bajo, East Nusa Tenggara, on Sunday (8/9). The goal of this collaboration was to develop an economy based on bamboo that is innovative and sustainable.    

PTFI Deputy President Director Jenpino Ngabdi watered newly planted bamboo seedlings at the Komodo Bamboo Campus in Labuan Bajo, East Nusa Tenggara, on Saturday (7/8) as part of the Impact Investment Day 2024 agenda.

The launch of the Bamboo Structure project by PT Freeport Indonesia, in collaboration with the Mimika Regency Government and the local community in Muara Ajkwa, Mimika Regency, took place on November 22, 2023. The Bamboo Structure serves as one of the initiatives to accelerate the restoration of the mangrove ecosystem at the Ajkwa River estuary in Mimika through the Estuary Structure program.

PT Freeport Indonesia builds the Estuary Structure at the Ajkwa River estuary in Mimika Regency, using Bamboo Structures to capture sediment from tailings, forming new land to be planted with mangroves.

Tentang PT Freeport Indonesia (PTFI) 

PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan tambang mineral afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). PTFI menambang dan memproses bijih untuk menghasilkan konsentrat tembaga, yang juga mengandung emas dan perak. 

PTFI memasarkan konsentrat ke seluruh penjuru dunia, dan terutama ke smelter tembaga pertama dalam negeri, yang dioperasikan PT Smelting. Operasi penambangan PTFI berlokasi di kawasan mineral Grasberg, Papua – Indonesia. Saat ini PTFI mengoperasikan tambang bawah tanah dengan metode block caving terbesar di dunia. Dalam menjalankan kegiatan operasinya, PTFI mengedepankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. 

 

Info Kontak

Katri Krisnati 
Vice President, 
Corporate Communications 
PT Freeport Indonesia 
0811 173947 
kkrisnat@fmi.com

Desy Saputra 
External Communication Manager 
Corporate Communications 
PT Freeport Indonesia 
0812 84817710 
rsaputra24@fmi.com

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 2
05 May 2017

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), sebuah lem...

20 July 2017

PT Freeport Indonesia menggandeng pemerintah daerah setempat membuat k...