Serba Robotik dan Automatic, Canggihnya Teknologi Pertambangan Freeport

17 December 2021

Pertambangan menjadi salah satu industri yang memiliki risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan tambang diwajibkan untuk memiliki prosedur dan sistem khusus untuk menjamin keselamatan para pekerjanya. Executive Vice President Operation sekaligus Kepala Teknik Tambang PT Freeport Indonesia (PTFI), Carl Tauran, mengakui para pekerja tambang amat berisiko, khususnya di area Tambang Bawah Tanah Tembagapura, Papua "Salah satu konsekuensi tambang bawah tanah dengan metode Blok Caving adalah potensi risiko karena beban bebatuan yang akan jatuh terus disebabkan daya gravitasi. Cara kami mengambilnya dengan drawpoint dan kita harus mengambilnya secara merata di pilar struktur batuan itu, kalau gak sama ambilnya maka akan berat sebelah dan menyebabkan seismik," jelas dia kepada detikcom, beberapa waktu lalu.

Bukan hanya reruntuhan batuan akibat kesalahan teknis, melainkan juga karena batuan basah atau wet muck yang dapat membahayakan para pekerja tambang. Apalagi cara mengambil bijih atau batuan di tambang bawah tanah dengan menggunakan lori atau kereta yang dioperasikan tanpa awak. Kereta ini secara otomatis dikendalikan oleh operator di luar tambang melalui teknologi komputerisasi. "Salah satu teknologi yang kita terapkan adalah dengan menggunakan remote control. Sebagian besar alat produksi sudah automation, tidak ada operator di lapangan, sebagian besar kami operasikan dari control room sehingga potensi operator terekspose dengan kecelakaan bisa kita minimalisir," sambungnya. Selain itu, PTFI juga memiliki tracking system ke para pekerja di bawah tanah dengan kemampuan deteksi melalui Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan pekerja, seperti savox dan cap lamp. Dengan teknologi yang diadaptasi dari teknologi Australia ini, akan diketahui posisi para pekerja.

Sirkulasi udara di dalam tambang bawah tanah juga difasilitasi dengan sirkulasi udara dan kipas untuk memastikan suplai oksigen tercukupi. "Sistem kontrol sudah otomasi, sistem ventilasi ini ada sensornya yang menghitung kebutuhan oksigen, berapa yang diperlukan lalu dihubungkan ke fan, bukaannya berapa, sudut berapa untuk memastikan suplai oksigen berapa, dari kantor saya juga bisa memantau," ucapnya sembari menunjukkan bar-bar kadar oksigen. Sementara di area reruntuhan juga dipasang lampu indikator zona bahaya. Jika area tersebut berbahaya lampu akan menyala merah, namun jika menyala hijau dinyatakan aman. "Begitu lampu merah berarti harus keluar dari situ dan mencari lampu yang berwarna hijau," pungkasnya.

Kemudian terdapat pula Refuge Chamber yang menjadi ruang perlindungan jika terjadi sesuatu di bawah tanah. Chamber ini dilengkapi dengan kebutuhan bertahan hidup selama sekitar 36 jam. Semua prosedur keselamatan ini dilakukan latihan berulang kali agar para pekerja terbiasa, contohnya cara memakai savox, atau saat menghadapi kebakaran. Salah satu operator tambang wanita, Yubrina Radongkir, mengatakan selama bekerja menambang jika ditemukan kesalahan, semua mesin akan otomatis mati sehingga meminimalisasi kerusakan dan bahaya. "Safety di sini sudah bagus, karena selain masuk kami menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap, sampai peralatan yang digunakan untuk masuk ke dalam. Ada sistem proteksi sendiri saat loader running bisa langsung mati ketika akan menabrak orang atau mau menabrak daerah operasi minegem," ucap wanita yang bekerja sebagai operator truk loader lewat ruang kendali tersebut.

Sebagai informasi, PT Freeport Indonesia telah menerima rekomendasi sertifikasi Occupational Health & Safety Assessment Series (OHSAS) 18001:2007 setelah menyelesaikan audit Ketaatan Tahap ke-2 OHSAS 18001:2007 serta audit Peringkat Bintang National Occupational Safety Association (NOSA) CMB-150N (berdasarkan risiko) yang dilakukan oleh The National Occupational Safety Association (NOSA), sebuah pemasok tingkat dunia untuk layanan manajemen risiko kerja.

Detikcom bersama MIND ID mengadakan program Jelajah Tambang berisi ekspedisi ke daerah pertambangan Indonesia. detikcom menyambangi kota-kota industri tambang di Indonesia untuk memotret secara lengkap bagaimana kehidupan masyarakat dan daerah penghasil mineral serta bagaimana pengolahannya.

 

http://finance.detik.com/energi/d-5858647/serba-robotik-dan-automatic-canggihnya-teknologi-pertambangan-freeport

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 3
17 May 2017

Ribuan karyawan di Ridge Camp akan menjadi yang pertama menikmati inve...

07 July 2017

Upaya-upaya pengembangan SDM dengan memanfaatkan pesatnya perkembangan...