Pemuda PTFI, Inspirasi Papua

28 October 2020

Boby Yomaki

Meniti karir di stasiun televisi membawa Boby Yomaki terus bepergian dan bertemu anak-anak Indonesia di berbagai penjuru tanah air. Dari sana, Boby benar-benar menyaksikan, masih banyak anak Indonesia yang membutuhkan uluran tangan sesama. Sejak kemudian bergabung di PT Freeport Indonesia pada tahun 2012, perlahan pemuda asal Wandamen, Papua Barat, ini mulai mewujudkan harapannya untuk dapat berbuat nyata bagi anak-anak Papua. Bersama kelompok yang ia rintis dengan rekan-rekannya, Look At Me Papua (LAMP), Boby terus mengajak rekan-rekan kerjanya untuk berbagi, berkontribusi bagi anak-anak di Mimika.

Komitmen untuk berkontribusi secara nyata tidak hanya Boby wujudkan untuk anak-anak Papua, namun juga lingkungan. Setiap hari, Boby sebagai Chief Coordinator Compliance di Divisi Lingkungan Hidup PTFI memastikan bahwa kegiatan operasional yang PTFI lakukan sesuai dengan aturan-aturan dari pemerintah serta perusahaan. Bagi Boby, kesejahteran anak-anak Papua sebagai penerus masa depan juga perlu diikuti dengan alam yang tetap terjaga. Boby percaya, pemuda-pemudi Indonesia perlu bersatu, melakukan apa pun yang yang bisa dilakukan bagi masyarakat dan lingkungan.

Mike Toam

Sejak kecil, Mike Junet Toam Pepuho, selalu bermimpi untuk selalu melayani dan menolong orang lain, memiliki kemampuan berpikir analitis, serta piawai dalam mengkomunikasikan segala gagasannya. Mimpi inilah yang menuntun langkah Mike menempuh pendidikan Ilmu Komunikasi di Corban University, Oregon, Amerika Serikat, tahun 2012 silam. Dengan kemampuan komunikasi dan semangatnya untuk berkontribusi, Mike lantas meniti karir sebagai pakar komunikasi sekaligus pengajar di Sekolah Papua Harapan, Jayapura.

Mimpi Mike untuk mengembangkan kontribusinya kian terwujud ketika ia bergabung di PT Freeport Indonesia sebagai Statistics & Data Analyst di Divisi OHS (Occupational Health and Safety) 3 tahun lalu. Di sini, Mike memadukan kemampuan analitis dan komunikasinya agar dapat menyampaikan terobosan dan rekomendasi yang mendukung keselamatan kerja karyawan di PTFI. Di sela aktivitasnya, Mike tak jarang menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk menebar manfaat. Salah satu contohnya adalah ketika kemampuan berbahasa Inggrisnya digunakan untuk menggalang dana dari para donatur di luar negeri bagi penanganan banjir bandang di Jayapura tahun 2019. Dengan demikian, pemudi asal Sentani ini membuktikan bahwa mimpinya untuk dapat melayani sesama serta mengembangkan kemampuan analitis dan komunikasi dapat diwujudkan di mana pun, sekali pun di dunia pertambangan yang didominasi laki-laki.

Albert Jiesral

Albert Jiesral selalu meyakini, pemuda dan pemudi Indonesia memiliki kekuatan untuk memimpin suatu perubahan. Bagi karyawan Divisi Underground PT Freeport Indonesia ini, semangat anak muda yang masih bergelora harus diwujudkan menjadi energi positif untuk dapat berkarya dan berjuang, termasuk di tengah pandemi. Semangat ini ia salurkan dengan terus menjadi teladan bagi upaya pencegahan pandemi COVID-19 bagi rekan-rekan kerjanya di lebih dari 1.600 meter di bawah tanah. Lulusan S1 Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung ini percaya, hal yang perlu terus ditularkan di tengah pandemi ini adalah semangat untuk memprioritaskan keselamatan kerja, seperti dengan tak jemu mengingatkan penerapan protokol kesehatan.

Tidak hanya menjadi teladan di lingkungan kerja, semangat Albert untuk memupuk rasa cinta lingkungan bagi anak-anaknya juga tak pernah layu. Dengan mengarahkan anak-anaknya untuk tertib membuang sampah, hingga menghemat air dan energi, Albert menjadi satu dari sekian banyak pemuda dan pemudi Indonesia yang telah memulai perubahan positif dari lingkungan keluarga. Ia berharap, setiap peran positif yang dilakukan oleh anak muda bisa membuat Indonesia bangkit menjadi semakin baik di masa mendatang.

Agustina Ratnaningrum

 

Dunia pertambangan yang dominan dengan laki-laki tidak menjadi hambatan bagi perempuan untuk menjadi seorang pemimpin. Hal ini dibuktikan oleh Agustina Ratnaningrum (Nina), yang bergabung di PTFI sejak tahun 2008. Sebagai seorang Underground Mine Geotech Superintendent untuk Geoengineering Integrated Monitoring Center (GIMC), Nina memimpin kegiatan operasional harian GIMC dan memastikan para insinyur geoteknologi dan geofisika muda lainnya menjalankan aspek keselamatan dan aspek teknis pada pemantauan seismik dan tambang.

Kepemimpinan Nina di kegiatan operasional harian GIMC tidak terlepas dari integritas dan keunggulannya dalam bekerja, termasuk selalu memberi perspektif dan sudut pandang menyeluruh ketika menyampaikan analisis risiko bahaya area tambang. Pada tahun 2014, Nina terpilih menjadi perwakilan PTFI sekaligus karyawan wanita PTFI pertama yang bekerja di kantor pusat Freeport Mc-MoRan di Arizona, Amerika Serikat, sebagai insinyur penunjang geoteknik selama dua tahun. Saat masih menjadi Underground Mine Geotechnical Engineer, Nina pun membawa nama baik PTFI dengan mempresentasikan dua makalah ilmiahnya di konferensi MassMin 2012, Sudbury, Kanada.

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 3
17 May 2017

Ribuan karyawan di Ridge Camp akan menjadi yang pertama menikmati inve...

07 July 2017

Upaya-upaya pengembangan SDM dengan memanfaatkan pesatnya perkembangan...